Aduin Fest 2025: Dari Suara ke Layar seni periklanan konvensional pada media digital
Yogyakarta (22/05), Aduin Fest 2025 kembali menyelenggarakan acara tahunan “Dari Suara ke Layar seni periklanan konvensional pada media digital” di tahun 2025 ini. kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa-mahasiswi untuk bisa mendalami seni periklanan melalui cara konvensional di era digital saat ini sehingga bisa meningkatkan kemampuan dalam bidang advertising.
Acara yang di gelar di Convention Hall Lantai 2 UIN Sunan Kalijaga ini dihadiri oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi bapak Dr. Mokhamad Mahfud beserta jajaran dosen Ilmu Komunikasi. Aduin Fest menghadirkan narasumber yang sangat menarik, yaitu Nicky Shaquilla sebagai konten kreator dan Announcer Swaragama FM, dan Dena Isni Pasha sebagai Ilustrator Mojok.co.
“Mahasiswa diharapkan mempelajari basic periklanan untuk bisa lebih mengembangkan skill mulai dari keilmuan dasar periklanan agar praktek di lapangan akan berjalan lancar untuk bisa membesarkan personal branding Anda dan corporate anda”, ujar Kaprodi Ilmu Komunikasi Bapak Dr. Mokhamad Mahfud, S.Sos.I. M.Si.
Nicky menjelaskan mengenai cara mengiklankan sebuah produk dengan memberikan referensi-referensi Voice over yang menarik yang dapat dijadikan contoh. Ia juga menjelaskan serta memberikan contoh mengenai produced spot, Radio Adlips, Produced flash Spot, Time signal, Sponsorship Program, dan Radio Talkshow. kreativitas adalah kunci dari bagaimana mengaplikasikan Teknik periklanan dan audio dalam periklanan dalam membangun kepercayaan audiens.
Pasha Dena menjelaskan mengenai tulisan dan illustrator hal yang dapat mempengaruhi penerimaan dari audiens mulai dari illustrator dari Tempo, National Geograpic, dan Mojok.co. setiap media memiliki karakteristik yang berbeda dan tergantung bagaimana branding dari media tersebut. Bentuk visual sangat penting untuk jangkauan penerimaan yangmana jika di kaitkan dengan keadaan lingkungan sekitar seperti pada contoh saat penangkapan band sukatani Ilustrator Mojok langsung mengunggah konten ilustrasi tentang Sukatani yang menyebabkan naik nya berita-berita tentang band sukatani. Ia juga menambahkan tantangan dalam dunia illustrator saat ini adalah Ai yang mulai merambah dan sedikit mengusik dunia kreatif, namun kita sebagai ornag yang hidup di zaman sekarang jangan anti tetapi harus bisa menyesuaikan dan menggunakan nya dengan bijak.
“Seni periklanan media konvensional dengan cara-cara lama serta memperhatikan kode etik, etika, dan norma pada periklanan bertujuan untuk mengantisipasi hoaxs, dan memperlihatkan strategi periklanan konvensional yang tidak kalah menarik dan bisa bersamaan berdampingan pada era media digital” Ucap Abdurahman Hafis sebagai ketua pelaksana Aduin Fest 2025.
“Harapan dari kegiatan ini adalah untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat terkait seni periklanan cara konvensional pada era digital yang dapat di aplikasikan dalam dunia Advertising dan juga sebagai Gambaran referensi untuk mahasiswa yang memiliki antusias pada bidang Advertising” Ujar Aufa Helga Ramdhani sebagai Ketua Panitia Aduin Fest 2025. (tim/red)