Dosen Ilmu Komunikasi Alip Kunandar Jadi Dosen Tamu di Universitas Bengkulu, Kupas Fenomena Jurnalisme Digital
YOGYAKARTA – Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Alip Kunandar, S.Sos, M.Si., hadir sebagai narasumber utama dalam Kuliah Dosen Tamu yang diselenggarakan oleh Program Studi Jurnalisme, Universitas Bengkulu (UNIB). Kegiatan yang berlangsung secara daring pada Jumat (12/12/2025) ini mengusung tema relevan, "Fenomena Baru Jurnalisme Digital".
Dalam pemaparannya, Alip menyoroti pergeseran fundamental dalam ekosistem media saat ini. Menurutnya, transisi dari jurnalisme konvensional ke digital bukan sekadar perpindahan platform atau wadah semata, melainkan perubahan menyeluruh yang mencakup proses produksi, distribusi, hingga pola konsumsi informasi oleh khalayak.
"Jurnalisme digital mengubah ekosistem secara total. Implikasinya tidak hanya pada praktik jurnalistik, tetapi juga berdampak luas pada konteks sosial dan budaya masyarakat," ujar Alip di hadapan para mahasiswa Universitas Bengkulu.
Alip menguraikan sepuluh fenomena utama yang menandai era jurnalisme digital. Beberapa poin krusial yang dibahas antara lain adalah kecepatan informasi yang kini real-time, munculnya partisipasi publik melalui jurnalisme warga, hingga peran algoritma yang menciptakan filter bubble dan echo chamber.
Lebih lanjut, penulis buku "Memahami Jurnalisme Digital" ini juga menyinggung tantangan era post-truth, di mana kebenaran objektif sering kali tertutup oleh keyakinan pribadi dan emosi. Fenomena lain yang turut dikupas adalah komidifikasi perhatian (attention economy) yang memicu maraknya clickbait, serta fragmentasi khalayak, khususnya di kalangan Generasi Z yang memiliki pola konsumsi media sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Menjawab kekhawatiran salah satu peserta mengenai masa depan profesi jurnalis di tengah gempuran teknologi dan media sosial, Alip memberikan pandangan optimistis.
"Jurnalisme tidak akan pernah mati, hanya medianya saja yang berganti. Selama manusia membutuhkan informasi, jurnalisme akan tetap hidup. Kuncinya adalah kemampuan beradaptasi dengan multi-platform dan tetap menjaga kualitas konten," tegasnya.
Kuliah tamu ini ditutup dengan harapan adanya kolaborasi akademik yang lebih erat antara UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Bengkulu di masa mendatang, baik dalam bentuk pertukaran dosen maupun riset bersama. (K.Ind)
Kuliah dosen tamu yang diberikan oleh Alip Kunandar, S.Sos, M.Si. selengkapnya dapat dilihat di bawah ini: